Yogya Istimewa

Bunga Amarilis Yogya

Selalu ada yang baru dan seru di Yogya. Berbagai destinasi baru wisata bermunculan tiap saat/tahun. Hal ini makin melengkapi ciri Yogya yang telah memiliki beragam tempat wisata, baik wisata belanja maupun wisata alamnya. Jika Kabupaten Sleman dan Bantul adalah dua Kabupaten DIY yang masuk 10 besar nilai Indeks Pariwisata Indonesia, maka Kota Yogyakarta adalah salah satu kota tujuan utama wisatawan mancanegara. Kini Tak ketinggalan Gunung Kidul. Aplagi diawal musim hujan. Ada Taman Bunga Amarilis yang mekar setahun sekali.

Yogya bukan hanya Malioboro, Prambanan, atau Parangtritis. Dukungan sosial media makin mempopulerkan banyak tempat wisata baru di Yogya.  Dari tebing breksi, hutan mangrove, hutan pinus, puncak Becici yang baru dikunjungi Obama, pantai Timang, Air Terjun, dll.

Semua pengelola obyek wisata tersebut saling berlomba memberikan yang terbaik buat wisatawan. Salah satu pesona wisata yang gelar di Yogya adalah Festival of Light. Kegiatan ini diselenggarakan di Taman Gardu Pandang Kaliurang. Adanya Festival of Light ini telah membuat aktifitas malam di Kaliurang menjadi lebih hidup.

Festival Of Light Kaliurang bukan hanya tentang lampion dan pencahayaan, namun juga berbagai atraksi air mancur. Lampion yang ada sangat kaya warna. Ada lampion ikan, buaya, burung cendrawasi lampion. Kemudian berbagai bunga seperti mawar dan tulip

Ditengah area, terdapat kolam untuk atraksi dancing fountain. Dancing fountain adalah atraksi air menari yang seirama dengan musik/lagu yang diputar. Termasuk water screen movie.

Taman Bunga Amarilis

setiap awal musim hujan, di Yogyakarta, tepatnya di daerah Patuk, Gunung Kidul, akan muncul bunga yang mekar setahun sekali. Heboh, akibat ulah penggiat media sosial beberapa tahun lalu yang menyebabkan bunga yang seharusnya bisa dinikmati hingga 10 hari, luluh lantak dalam beberapa hari saja. Bunganya diinjak, bahkan ditiduri untuk mendapatkan moment foto terbaik.

pasca kejadian tersebut, pasca mendapatkan serbuan sinis dari netizen lain, pengelolaan Taman Bunga Amarilis tahun berikutnya mulai ditata. Bahkan, menurut salah satu anggota kelompok sadar wisata, mereka mendapat bantuan pemda hingga 300 juta untuk mengembangkan bunga tersebut sehingga menjadi daya tarik wisata.

Hasilnya, luas lahan bunga bertambah luas. awalnya hanya ditepi jalan raya, kini menyebar hingga ke samping dan ke belakang. Bunga amarilis yang mulai mekar sekitar tanggal 20 November 2018, itu sangat ramai dikunjungi. Baik wisatawan yang sengaja datang maupun wisatawan yang kebetulan lewat (mungkin tujuan pantai-pantai selatan, goa pindul, air terjun sri gethuk dll), akan mampir unuk berfoto. Lokasinya di pinggir jalan raya Yogya-Wonosari tepatnya di KM 20 Ngasemayu Salam Patuk Gunung Kidul (dari Bukit Bintang sekitar 2KM) sangat memudahkan pengunjung.

Dampak positifnya bukan hanya dirasakan oleh pemilik lahan, namun juga penjual keliling, pengelola parkir, dll. Bahkan, sebagian biji/benih berbagai bunga disitu bisa jadi oleh-oleh yang dapat dibeli pengunjung.

Banyak. Dan sangat banyak foto-foto sekitar Yogya lainnya. Silakan datang dan Selamat menikmati Yogya Istimewa, semoga daerah lain, mendapat inspirasi untuk mengelola bahkan mengembangkan Bunga Amarilis yang sama.

 

 

Tinggalkan komentar