Indonesia dan Resiko Gempa Bumi 8.0 SR

lingkaran.transformed_0Dalam seminggu terakhir, kejadian gempa bumi terjadi di berbagai belahan dunia. Termasuk di Indonesia. Di jepang, gempa terjadi susul menyusul. Gempa pertama berkekuatan 6,5 SR, berselang 28 jam, terjadi lagi gempa dengan kekuatan 7,4 SR yang berpusat di dekat Kota Kumamoto di kedalaman 40 kilometer. “Gempa yang kedua bukan susulan, melainkan gempa utama, ini kejadian langka,” kata Irwan Meilano, pakar gempa bumi dari Institut Teknologi Bandung, Ahad, 17 April 2016 seperti dikutip tempo.co. Sedikitnya 41 orang dilaporkan tewas dalam gempa ini. Baca lebih lanjut

Kiamat Bisa Terjadi Jika Kutub Terbalik

Kiamat_Bisa terjadi karena kutub terbalikKiamat atau kepunahan massal kehidupan di Bumi bisa terjadi dalam banyak cara, bergantung pada sudut pandangnya. Salah satu pandangan yang berkembang, kiamat bisa terjadi jika kutub terbalik, kutub selatan menjadi utara dan kutub utara menjadi selatan.

Skenario kiamat akibat kutub terbalik ialah bahwa jika kutub berbalik, benua akan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, memicu gempa besar, perubahan iklim secara mendadak, dan kepunahan spesies di Bumi.

Kutub bisa terbalik jika susunan atom besi yang ada di lapisan dalam Bumi pun berubah, seperti magnet-magnet kecil yang berubah arah. Jika susunan atom-atom besi ini berubah, maka secara umum medan magnet Bumi pun akan mengalami perubahan.

Terbaliknya kutub, menurut ilmuwan, memang nyata. Sejarah pernah mencatat bahwa kutub terakhir terbalik pada masa 780.000 tahun yang lalu, atau pada Zaman Batu. Dan yang mengagetkan, Bumi saat ini sedang ada dalam proses pembalikan kutub.

Jean-Pierre Valet, peneliti yang melakukan riset tentang putaran geomagnetik, mengatakan, “Perubahan paling dramatis jika kutub terbalik adalah adanya penurunan besar total intensitas medan magnet Bumi.” Baca lebih lanjut

Kapan Kehidupan di Bumi berakhir?

Kehidupan di Bumi_kapan akan berakhir?Kapan kehidupan di Bumi berakhir? Pertanyaan tersebut selalu menarik dan tak henti-hentinya dibahas. Namun, jawabannya masih misteri hingga saat ini.

Jack O’Malley-James dari University of St Andrews di Inggris berusaha mengetahuinya dengan melakukan pemodelan. Tentu, pemodelan dilakukan dengan dukungan dasar-dasar ilmiah.

Hasil pemodelan, seperti diberitakan New Scientist, Kamis (1/11/2012), menyatakan, kehidupan di Bumi akan berakhir dalam 2,8 miliar tahun, ketika Matahari berubah menjadi bintang raksasa merah. Selama satu miliar tahun sebelum kehidupan benar-benar berakhir, makhluk hidup yang eksis hanyalah mikroorganisme.

Lewat pemodelan, sebenarnya ilmuwan ingin melihat kehidupan di planet yang mengorbit bintang yang usia dan kondisinya terus berubah.
Baca lebih lanjut

Lubang Hitam Pemakan Asteroid Hantui Bumi

Lubang hitam_mimpi buruk bagi Bumi (foto : dailymail.co.uk)

Lubang hitam raksasa ini berada tepat di pusat Bima Sakti. Lubang hitam ini diduga melahap asteroid dan menciptakan api yang bahkan bisa tampak dari Bumi.

Keadaan ini tentu saja menghantui bumi kita. Para ilmuwan NASA mendeteksi api sinar-x itu dari lubang hitam di Sagitarius A. Output energi yang muncul 100 kali lebih terang dibanding lubang hitam biasa. Lubang hitam ini dikelilingi triliunan asteroid dan komet. Baca lebih lanjut

Kiat Agar Hidup Bebas Kecemasan

Tarik napas dalam dan Hiduplah untuk saat ini_Bisa mengurangi kecemasan

Setiap orang pasti pernah mengalami kecemasan. Kecemasan biasanya berupa ketegangan, rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam diri individu. Efek kecemasan bisa mempengaruhi fisiologis tubuh maupun psikologis seseorang.

Seperti di kutip dari Kompas (12/2/12), hasil penelitian menunjukkan kebanyakan orang menghabiskan 5 persen dari pagi hari mereka, berarti sekitar 48 menit, untuk cemas tentang sesuatu hal. Sumber kecemasan yang lazim adalah pekerjaan, keluarga, hubungan dengan orang lain, keuangan, atau kesehatan.

Cemas bahkan bisa berkembang menjadi suatu kondisi klinis yang disebut generalized anxiety disorder. Orang yang mengalami gangguan ini cemas tentang berbagai masalah sekaligus, termasuk hal-hal yang ada di luar kontrol mereka, misalnya cuaca dan perang nuklir. Baca lebih lanjut

Bulan Dekati Bumi 19 Maret, Pertanda Bencana?

Bulan akan berada dalam jarak terdekat dengan Bumi sejak tahun 1993, 18 tahun lalu

Bulan_Terdekat dengan Bumi

Pada bulan Maret ini bisa jadi kita akan menyaksikan suatu hal yang luar biasa dari alam semesta. Tepatnya Tgl 19 Maret nanti. seperti dikutip dari vivanews bahwa pada tanggal tersebut Bulan akan berada pada posisi yang sangat dekat dengan Bumi. Jelasnya vivanews menulis :

Dongakkan kepala Anda ke arah langit malam, Sabtu 19 Maret 2011 mendatang. Jika mendung tidak menggantung, akan terlihat penampakan Bulan lain dengan biasanya.

Satelit Bumi itu akan nampak lebih besar. Di malam itu, Bulan akan berada dalam jarak terdekat dengan Bumi sejak tahun 1993, 18 tahun yang lalu. Fenomena ini disebut ‘lunar perigee‘. Sementara, ada astrolog yang menyebutnya  ‘SuperMoon’.

Penampakan Bulan malam itu akan sangat menarik untuk difoto. Tapi, sejumlah astronom meramalkan, kejadian itu mengkhawatirkan, karena akan mempengaruhi pola iklim di Bumi. Sebagian orang menghubung-hubungkan lunar perigee itu dengan bencana, seperti gempa.
Baca lebih lanjut

Matahari Lontarkan Lidah Api Terbesar ke Bumi

Cahaya aurora, efek yang terjadi saat angin dari badai Matahari menghantam medan magnet planet Bumi. (AP)

Matahari melepaskan lidah api terbesar selama empat tahun terakhir. Letusan yang terjadi pada 14 Februari di belahan barat atau 15 Februari di kawasan timur Bumi tersebut melontarkan gelombang besar yang mengandung partikel gas bermuatan listrik ke ruang angkasa.

Badai Matahari itu juga memancarkan sinar radiasi yang akan menghantam Bumi. Kini awan raksasa yang mengandung partikel tersebut sedang mengarah ke arah planet kita.

Umumnya, Coronal Mass Ejection (CME), sebutan untuk fenomena tersebut, membutuhkan waktu 24 jam atau lebih untuk tiba di Bumi. Efeknya, radiasi itu memicu munculnya aurora borealis, atau Cahaya Utara di garis lintang atas dan kadang muncul hingga di kawasan utara Amerika Serikat.
Baca lebih lanjut

NASA Berhasil Rekam Keajaiban Tsunami Aceh 2004

Pada 26 Desember 2004, gempa bumi bawah laut 9,1 skala Richter mengguncang Samudera Hindia di lepas pantai Sumatera Utara, Indonesia. Dampak gempa itu begitu kuat sampai 1.200 kilometer dari pusat gempa, hingga mencapai Alaska.

aceh-sebelum-tsunami_warna putih adalah masjid


Gempa dahsyat itu memicu tsunami mematikan. Tsunami menyapu sejumlah pantai di Samudera Hindia hingga ketinggian 30 meter. Lebih dari 230.000 orang tewas dan jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Situs Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, mengabadikan foto Aceh, sebelum dan sesudah diterjang gelombang gergasi, tsunami.

Salah satu foto menggambarkan kondisi Kota Lhoknga, di pantai barat Sumatera dekat Ibukota Aceh, Banda Aceh. Kota itu rata dengan tanah.

aceh-pasca-tsunami_Gambar putih sdl masjid yang tetep berdiri kokoh


Namun, sebuah keajaiban tampak. Dalam foto terlihat fitur melingkar berwarna putih. Itu adalah sebuah masjid yang selamat dan berdiri kokoh di tengah segala kehancuran.
Foto selanjutnya direkam menggunakan instrumen Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) di Satelit Terra milik NASA.

Foto ini menggambarkan kondisi sebelum tsunami pada pada 17 Desember 2004, dan tiga hari paska bencana, 29 Desember 2004 (atas).

Awalnya, terlihat vegetasi hijau di sepanjang pantai barat, juga bentangan pasir putih. Setelah gempa dan tsunami, wilayah pantai tampak berwarna coklat keunguan.
untuk gambar lainnya bisa dilihat disini

Badai Matahari Ancam Bumi ‘Kiamat’ di 2013

Badai matahari

Ilmuwan memperingatkan suatu ledakan energi Matahari bisa melumpuhkan Bumi tiga tahun mendatang. Para peneliti khawatir ledakan besar itu terjadi pada tahun 2013 dan bisa menyebabkan pemadaman listrik secara total di seluruh dunia dan kekacauan global.

Seperti dilansir The Sun edisi 21 September 2010, potensi bencana yang terjadi sekali dalam seabad ini bisa membawa ancaman serius pada sejumlah fasilitas vital: kerusakan jaringan listrik, hancurnya sistem komunikasi, pesawat jatuh, dropnya stok pangan dunia, dan porak-porandanya jaringan Internet.
Baca lebih lanjut

Asteroid Raksasa Hantam Bumi tahun 2182

Asteroid raksasa diperkirakan akan menghantam bumi pada 24 September 2182. Para ahli angkasa menyatakan, Asteroid tersebut adalah 1999 RQ36.

ilustrasi. asteroid mengahantam bumi

Telegraph, Jumat (30/7/2010), melansir Tim di NASA memperkirakan benda yang
berjarak sekira 612 yard dari bumi akan memiliki kesempatan mendekat dan menghantam bumi sekira 172 tahun lagi.

Benturan bumi dengan asteroid kemungkinan juga terjadi pada 2036. Tapi tak terlalu besar.

Sementara itu, Maria Eugenia Sansaturio ahli dari Universidad de Valladolid, Spanyol, mengungkapkan ilmu pengetahuan harus segera mengantisipasi dan mendesain mekanisme sistem yang dapat meminimalisir benturan bumi dengan asteroid tahun 2182.

Asteroid yang akan menghantam bumi itu pertama kali ditemukan pada tahun 1999, dan memiliki besar dua kali lebih besar dari asteroid Apophis yang akan menghantam bumi 2036 tersebut.

“Konsekuensi dari tabrakan ini akan sangat besar, sebab itu kita membutuhkan penanganan sebelum tahun 2080,” kata Sansaturio

Tabrakan asteroid dengan bumi pernah terjadi dan diperkirakan hal itu menyebabkan, hilangnya Dinasaurus dari bumi. (okezone.com)